D.I Tinco

Data IKSI D.I Tinco

 

A. Sejarah Perkembangan Daerah Irigasi Tinco

      Daerah Irigasi Tinco adalah daerah irigasi kewenangan pusat yang dikelola oleh UPTD Soppeng Tengah dengan luas areal 3.520 Ha. Lokasi Bendung terletak di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, dibangun pada tahun 1994. Di daerah irigasi Tinco terdapat Bendung Suplesi yaitu Bendung Suplesi Kampiri. Sumber utama pemenuhan air irigasi D.I Tinco adalah dengan pemanfaatan air Sungai Lawo yang mengalir dari Gunung Batu Lapance dan bermuara di Danau Tempe dengan panjang Sungai Utama 45 Km. Luas Daerah Aliran Sungai Lawo pada lokasi Bendung Tinco adalah 62.63 Km2.

      Batas-Batas Daerah Irigasi Tinco sebagai berikut :

  • Sebelah Utara              : D.I. Donri-Donri, Danau Tempe.
  • Sebelah Selatan           : Salo Soppeng, Salo Malanroe, Kota Soppeng.
  • Sebelah Barat              : Bulu Batunoang, Bulu Dongi.
  • Sebelah Timur              : D.I. Akkampeng, Sungai Walanae.

 

B. Lokasi Wilayah Daerah Irigasi Tinco

      Lokasi Pelaksanaan kegiatan PSETK IPDMIP Tahun 2019 berada di Daerah Irigasi Tinco. Daerah irigasi ini adalah daerah irigasi kewenangan Pusat yang mana tertuang dalam Peraturan  Menteri PUPR No 14 /PRT/M /2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah. Secara administrasi Daerah Irigasi Tinco berada di Wilayah Kabupaten Soppeng dengan luas areal layanan mencapai 3520 Ha. Peta daerah irigasi Tinco bisa dilihat pada Gambar 1.

 

C. Kondisi Wilayah Daerah Irigasi Tinco

      Berdasarkan Peraturan Menteri No. 14/PRT/M/Tahun 2015 dan keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.2379/X/Tahun 2010 Tentang Penetapan Daerah Irigasi Dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah Irigasi Tinco merupakan daerah irigasi teknis dengan kewenangan/ tanggung jawab pengelolaannya oleh Pemerintah Pusat. Luas areal rencana/potensial D.I Tinco Kiri dan Kanan adalah 3.520 Ha.

      Daerah irigasi Tinco berada di wilayah sungai Walanae Cenranae. Posisi daerah irigasi Tinco dalam wilayah sungai berada di hulu. Hulu D.I Tinco terdapat D.I Gellenge, sedangkan hilir terdapat D.I Cabbue, D.I Tobangko, D.I Pangajae, D.I Talumae yang merupakan daerah irigasi kewenangan kabupaten. Adapun lokasi pelayanan D.I Tinco adalah sebagai berikut :

          •  
          1. Desa Ganra, Kecamatan Ganra (958 Ha)
          2. Desa Belo, Kecamatan Ganra (622 Ha)
          3. Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri (65 Ha)
          4. Desa Labokong, Kecamatan Donri-Donri (220 Ha)
          5. Desa Salokaraja, Kecamatan Lalabata (1376 Ha)
          6. Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata (486 Ha)
          7. Desa Maccile, Kecamatan Lalabata (90 Ha) 

       Hulu saluran sekunder daerah irigasi Tinco adalah saluran Sekunder Mattoanging, sedangkan hilirnya adalah saluran Sekunder Tellang, Sekunder Labokong, dan Sekunder Bakke.

Gambar 1. Peta Daerah Irigasi Tinco

 

D. Bendung Tinco

      Bendung Tinco dibangun pada tahun 1994, dan dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi. Sehingga sampai saat ini Bendung Tinco telah berusia 25 tahun. Kondisi Bendung Tinco mengalami kerusakan pada mercu bendung dan pendangkalan pada area Bendung. Data informasi Bendung Tinco dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 2. Bendung Tinco

 

Tabel 1. Data Informasi Bendung Tinco

BENDUNG TINCO

Tahun Dibangun

1994

Lokasi

Desa Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng

Koordinat

3o22'30,66" S - 120o17'31,53" E

Nama Sungai

Sungai Lawo

Irigasi

3.520 Ha

Jumlah Pintu Intake

5 buah

Jumlah Pintu Penguras

3 buah

Lebar Intake

@ 1 meter

Lebar Penguras

@ 2 meter

Bentang Mercu

56 meter

Lebar Mercu

1.50 meter

Tinggi Mercu

2.00 meter

Jenis Bendung

Tetap

Kondisi

Rusak Sedang

Sumber : UPTD Soppeng Tengah

 

E. Bendung Suplesi Kampiri

      Bangunan Bendung Suplesi Kampiri yang terletak di Kabupaten Soppeng dibangun pada tahun 1992. Bendung Suplesi Kampiri memliki satu (1) buah pintu intake dan satu (1) buah pintu penguras. Berikut ini adalah data dan informasi mengenai Bendung Suplesi Kampiri :

Elevasi Mercu                              : +84.43

Bentang Mercu                            : 23.00 m

Lebar Mercu                                : 1.00 m

Tinggi Mercu                               : 1.15 m

Panjang Olakan                           : 5.00 m

Panjang Tanggul Kiri                   : 25.00 m

Panjang Tanggul Kanan              : 25.00 m

Jumlah Pintu Intake                     : 1 Buah

Jumlah Pintu Penguras                : 1 Buah

Jenis Bendung                             : Tetap

Kondisi                                         : Rusak Ringan

 

F. Saluran

      Daerah Irigasi Tinco (Tinco Kanan dan Tinco Kiri) terdiri dari : 

  1. Saluran Induk Tinco Kiri (1.725 meter)
  2. Saluran Induk Tinco Kanan (3.535 meter)

 

Tabel 2 Saluran sekunder dan wilayah administrasi desa layanan

No

Ruas Saluran Sekunder

Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan Layanan

Luas 

(Ha)

1

Sal. Sekunder Cenrana

Ompo, Salokaraja

264,82 Ha

2

Sal. Sekunder Mattoangin

Salokaraja, Enrekeng, Ganra

722,74 Ha

3

Sal. Sekunder Tellang

Salokaraja, Enrekeng

571,26 Ha

4

Sal. Sekunder Labokong

Salokaraja, Labokong

516,06 Ha

5

Sal. Sekunder Bakke

Ganra

287,41 Ha

6

Sal. Sekunder Tinco

Ompo, Lapajung, Salokaraja, Ganra, Labokong, Enrekeng

174,57 Ha

7

Sal. Sekunder Karaja

Salokaraja

423,13 Ha

8

Sal. Sekunder Bandes

Lapajung

51,22 Ha

9

Sal.Sekunder Extension Langkemme

Lapajung, Salokaraja, Maccile, Ganra, Belo

209,27 Ha

10

Sal. Sekunder Ompo

Ompo, Lapajung

24,28 Ha

 

G. Sumber Air dan Ketersediaan Air

      Sumber air daerah irigasi Tinco adalah dari sungai Lawo,ketersediaan air mengalami defisit pada bulan November-Desember yaitu -5,27 m³/dt. Data ketersediaan dan kebutuhan air daerah irigasi Tinco dapat dilihat pada Gambar 2.

Sumber : Data PSETK, 2019

Gambar 3 ketersediaan air dan pola tanam existing  daerah irigasi Tinco

H. Kehilangan air

      Berdasarkan informasi dari UPTD Soppeng Tengah bahwa di daerah irigasi Tinco terjadi kehilangan air secara berlebihan yang dapat dilihat saat pembagian air yang belum mampu memenuhi kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan. Pada MT-I dapat mengairi 2.620 Ha, sedangkan pada MT-II hanya dapat mengairi 2.300 Ha.

I. Pola Tanam dan Jadwal Tanam

       Pola tanam dan jadwal tanam daerah irigasi Tinco, melalui rapat Matudang-tudangeng tahun 2019 adalah sebagai berikut :

  1. Musim Tanam I          : April – September
  2. Musim Tanam II         : Oktober – Maret

      Berdasarkan data di atas pada Daerah Irigasi Tinco terdapat 2 musim tanam yaitu Musim Tanam I (MT I) yang dimulai pada bulan April hingga September (Asep) dengan jenis tanaman padi. Sedangkan pada Musim Tanam II (MT II) dimulai pada bulan Oktober hingga Maret dengan jenis Padi Rendengan. 

 

J. Perhitungan Kebutuhan Air 

     Rekapitulasi kebutuhan air irigasi di intake Bendung Tinco  sebagai berikut : 

  • Intake     = 3.520 Ha x 0,725 x 1,45 x 1,5 =5.500 m³/dt. 

 

K. P3A/GP3A/IP3A 

       Perkumpulan Petani Pemakai air P3A adalah Kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi, keanggotaan dari P3A adalah Pemilik tanah, Pemilik penggarap tanah, Penggarap Pemilik kolam ikan yang mendapatkan air irigasi, sehingga batas wilayah kerja dari P3A adalah batas-batas hidrologi dimana kelompok tersebut menggunakan sarana irigasi berdasarkan aliran tersier atau organisasi kelompok tersier di daerah irigasi Tinco.

           Perkumpulan petani pemakai air P3A,GP3A dan IP3A  menjadi wadah petani Tinco dalam melakukan usaha tani bersama terkait sarana irigasi. P3A D.I Tinco dibentuk secara demokratis, atas dasar musyawarah dan mufakat yang berazaskan gotong royong. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Daerah Irigasi Tinco berjumlah 13 Organisasi. Nama P3A daerah irigasi Tinco dapat dilihat pada Tabel 3.

           Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air Daerah Irigasi Tinco berjumlah 2 organisasi yang operasional wilayahnya mengikuti Saluran Sekunder yang ada di daerah Irigasi Tinco. Data jumlah GP3A Daerah Irigasi Tinco dapat dilihat pada Tabel 3.

           Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah Organisasi IP3A dalam lingkup Daerah Irigasi. Akan tetapi, untuk Daerah Irigasi Tinco Induk IP3A belum terbentuk dalam suatu wadah organisasi. Keberadaannya hanya sebatas Forum Daerah Irigasi Tinco yang bisa dilanjutkan sebagai cikal bakal terbentuknya Organisasi Induk P3A. Rekapitulasi Jumlah P3A/GP3A/IP3A yang Sudah Terbentuk di Daerah Irigasi Tinco sampai tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.

          P3A, GP3A dan IP3A sudah lama terbentuk dan secara keseluruhan belum memiliki legalitas Badan hukum dan AD/ART. Sesuai dengan ketentuan bahwa masa bakti Pengurus adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali atas dasar rapat anggota.

 

Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah P3A/GP3A/IP3A yang Sudah Terbentuk di Daerah Irigasi Tinco sampai tahun 2019

No

Kabupaten/

Kota

Jumlah UPTD

Total Luas Areal   (Ha)

Jumlah 

IP3A/GP3A/P3A

IP3A

GP3A

P3A

1

Soppeng

1

3.520

1

2

13

Total

3.520

1

2

13