D.I. Bulutimorang

Data IKSI D.I. Bulutimorang

 

A. Profil Umum Daerah Irigasi (DI) Bulu Timorang

      Daerah Irigasi Bulutimorang dengan lokasi Bendung terletak di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap dengan luas areal 5.442 Ha. Daerah irigasi Bulutimorang masuk dalam Wilayah Sungai Walanae Cenranae. Hulu saluran sekunder D.I Bulutimorang yaitu sekunder kadidi, sekunder simae, sekunder tanete, sekunder bombong dan sekunder loka. Sedangkan tengahnya terdapat sekunder aka-akae, sekunder sawah, sekunder lautang salo, dan sekunder bece. Adapun hilinya terdapat sekunder benteng, sekunder mojong, sekunder pajalele, sekunder Maluku dan sekunder cenrana.

         Berikut ini adalah lokasi pelayanan daerah irigasi Bulutimorang sebagai berikut :

            1. Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang (138 Ha)
            2. Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang (557 Ha)
            3. Desa Bulo Wattang Kecamatan Panca Rijang (144,5 Ha)
            4. Kelurahan Lale Bata Kecamatan Panca Rijang (84,84 Ha)
            5. Kelurahan Rappang Kecamatan Panca Rijang (92 Ha)
            6. Kelurahan Macorawalie Kecamatan Panca Rijang (111,5 Ha)
            7. Kelurahan Kadidi Kecamatan Panca Rijang (60,00 Ha)
            8. Desa Kanie Kecamatan Maritengngae (1.275,66 Ha)
            9. Desa Sereang Kecamatan Maritengngae (65,00 Ha)
            10. Desa Mario Kecamatan Kulo (288,50 Ha)
            11. Desa Talawe Kecamatan Watang Sidenreng (420 Ha)
            12. Desa Damai Kecamatan Watang Sidenreng (202 Ha)
            13. Desa Aka-Akae Kecamatan Watang Sidenreng (795 Ha)
            14. Desa Talumae Kecamatan Watang Sidenreng (165 Ha)
            15. Kelurahan Kanyuara Kecamatan Watang Sidenreng (541 Ha)
            16. Kelurahan Dua Panua Kecamatan Baranti (198,5 Ha)

 

B. Sejarah Perkembangan Daerah irigasi Bulu Timorang

      Bendung Bulutimorang dibangun pada tahun 1932. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 masuk dalam kegiatan Special Mentenence dari Irrigation Sub Sector Project (ISSP) dengan dana pinjaman dari Bank Dunia dengan pekerjaan berupa perbaikan pada bagian mercu, kolam olak dan pembuatan proteksi tanggul.

     Bendung dan jaringan irigasi Bulutimorang dibangun pada tahun 1932, dan pada tahun 1988/1989 masuk dalam program special maintenance ISSP dengan dana pinjaman dari Bank Dunia. Pada tahun anggaran 2014 dan 2015 ada pekerjaan perbaikan saluran berupa lining pasangan batu pada beberapa tempat, namun tidak pada keseluruhan ruas saluran.

C. Lokasi Daerah Irigasi Bulu Timorang

      Daerah Irigasi Bulutimorang terletak di 5 kecamatan yaitu: Kecamatan Panca Rijang, Kulo, Baranti, MaritengngaE dan Sidenreng Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Lokasi Daerah Irigasi Bulutimorang

 

D. Sumber Air

      Sumber air utama untuk daerah irigasi Bulu Timorang  berasal dari Sungai Bulu Timorang Cenrana WS Walanae-Cenranae Kabupaten Sidrap. Bendung Bulu Timorang terletak di desa Bulo Kec. Panca Rijang Kabupaten Sidrap. 

 

E. Ketersediaan Air

      Ketersediaan air di Bendung Bulutimorang atau debit andalan dihitung berdasarkan data debit yang tersedia sejak tahun 2007 – 2019, yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, sebagaimana ditunjukkan pada Data dan hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Debit andalan Sungai Bulutimorang (Q80% )

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1

2

1

2

1

2

1

2

1

2

1

2

 

1,32

1,51

1,32

1,01

1,75

2,01

1,75

3,15

1,64

1,27

1,34

1,39

 

 

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

1

2

1

2

1

2

1

2

1

2

1

2

 

1,56

1,37

1,33

1,33

0,39

0,60

1,04

0,40

0,79

1,20

1,67

2,08

 

Sumber: UPTD Bulu Timorang

 

F. Alokasi Air

      Berdasarkan ketersedian air yang ada di Bendung Bulutimorang dan kebutuhan air untuk irigasi guna mengairi areal seluas 4.950,50 ha dengan pola tanam Padi – Padi – Palawija dengan intensitas tanam 300% maka dari hasil kesetimbangan air DI Bulutimorang kelihatan bahwa air yang tersedia tidak cukup untuk mengairi kebutuhan air irigasi sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 2 Grafik Neraca Air DI Bulutimorang (100% x 4.955 ha)

 

Apabila kebutuhan air irigasi dikurangi sehingga 33% dari kebutuhan rencana maka hasil keseimbangan air dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 3 Grafik Neraca Air DI Bulutimorang (33% x 4.955 ha)

         Berdasarkan kedua grafik tersebut diatas maka pembangunan Waduk Boya sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan air  Daerah Irigasi Bulutimorang.

G. Profil Teknis

      Daerah irigasi Bulutimorang memiliki luas areal 5.442 Ha. Data saluran induk dan saluran pembawa daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Data saluran induk dan saluran pembawa daerah irigasi Bulutimorang

No

Nama Saluran

Panjang saluran (meter)

Luas Layanan

(Ha)

1

Sal. Induk Bulutimorang

1.909 m

72,50 Ha

2

Sal. Sekunder Simae 

4.678 m

749 Ha

3

Sal. Sekunder Benteng

802 m

162 Ha

4

Sal. Sekunder Bombong

6.200 m

851,5 Ha

5

Sal. Sekunder Loka

1.505 m

164 Ha

6

Sal. Sekunder Mojong

`1.914 m

266,5 Ha

7

Sal. Sekunder Tanete

5.413 m

255 Ha

8

Sal. Sekunder Kadidi

9.282 m

1.036 Ha

9

Sal. Sekunder Lautang Salo

1.769 m

273 Ha

10

Sal. Sekunder Sawah

463 m

267 Ha

11

Sal. Sekunder Cenrana

1.307 m

400 Ha

12

Sal. Sekunder Pajalele

3.431 m

508,5 Ha

13

Sal. Sekunder Maluku

1.965 m

197,5 Ha

14

Sal. Sekunder Aka-Akae

3.147 m

544 Ha

15

Sal. Sekunder Bece

1.446 m

267,5 Ha

 

H. Kondisi Fisik Jaringan Irigasi

1. Kondisi Bangunan Utama

      Bendung Bulutimorang dibangun pada tahun 1953. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 masuk dalam kegiatan Special Mentenence dari Irrigation Sub Sector Project (ISSP) dengan dana pinjaman dari Bank Dunia dengan pekerjaan berupa perbaikan pada bagian mercu, kolam olak dan pembuatan proteksi tanggul. 

Gambar 4 Bendung Bulutimorang

 

      Secara umum kondisi bendung pada saat ini baik dan berfungsi. Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder, kemudian melakukan kajian dan analisa data teknis yang telah diperoleh pada Bendung Bulutimorang adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Data Teknis Bendung Bulutimorang

BENDUNG BULU TIMORANG

Tahun pembuatan

:

1953

Lokasi

:

Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap 

Koordinat

:

3°50'7.87" S  

119°51'55.80" E

Nama sungai

:

Bulu Timorang

Manfaat

:

4950 Ha

Jumlah pintu intake

:

3 buah

Jumlah pintu penguras

:

1 buah

Lebar intake

:

1,5 meter

Lebar penguras

:

2 meter

Tinggi bendung

:

2,5 meter

Lebar bendung

:

7 meter

Jenis bendung

:

Tetap

Sketsa

:

sket gbr bendung makasar-SANREGO-Model

 

2. Kondisi Bangunan dan Pintu Air

     Kondisi bangunan dan pintu daerah irigasi Bulutimorang sebagian besar masih dalam kondisi baik dan beberapa bangunan dan    pintu mengalami kerusakan, baik rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat. Data mengenai kondisi fisik bangunan dan pintu daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada lampiran 7.

3. Saluran Pembawa

       Sistem saluran pembawa pada daerah irigasi Bulutimorang terdiri atas saluran induk, saluran sekunder, saluran muka dan saluran tersier.

         Adapun data hasil penelusuran jaringan irigasi untuk kondisi fisik saluran irigasi daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada lampiran 7.  

Saluran Induk

        Saluran Induk Bulutimoreng mempunyai panjang 1,909 km, dengan jumlah bangunan bagi/sadap 1 buah, dan bangunan pelengkap sebanyak 4 buah.

Saluran Sekunder

      Pada DI Bulutimoreng terdapat 14 saluran sekunder dengan panjang total 40,677 km dengan jumlah bangunan  107 buah yang terdiri dari bangunan bagi/sadap dan bangunan sadap 44 buah dan bangunan pelengkap 63 buah.

 

Tabel 4 Daftar Panjang Saluran dan Jumlah Bangunan

Sumber: UPTD Bulutimoreng

Petak Tersier

         Petak tersier pada DI Bulutimorang sebanyak 65 petak dengan luas areal 4.951,50 ha.

 

I. Pola dan Jadwal Tanam

      Pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman selama waktu satu tahun. Rencana tata tanam suatu daerah irigasi adalah suatu daftar perhitungan atau grafik yang menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Berapa rencana luas tanam.
  2. Kapan diadakan pengeringan saluran.
  3. Kapan mulai tanam.

       Secara umum pola tanam dan jadwal tanam untuk Daerah Irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Tabel 5.

 Tabel 5 Pola Tanam dan Jadwal Tanam Daerah Irigasi Bulutimorang Kabupaten Sidrap 

No

Musim Tanam

Jenis Tanaman

Pegolahan Lahan

Awal Tanam

1

MT I

Padi Gaduh

April

April

2

MT II

Padi Rendengan

Oktober

Oktober

                  

      Jadwal tanam definitif setiap tahun atau musim tanam tergantung kepada kondisi musim / kondisi hidrologi pada saat itu yang ditetapkan oleh pada saat tudang sipulung dengan hasil kesepakatan petani. Secara umum pola tanam yang umum dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Musim Tanam Ke-

Luas Areal Tanam (Ha)

Bulan

Luas Areal Panen

Rata² Produksi Ton/Ha

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

MT-I

2603

 

 

 

 

Reserved: N & LP

 

 

Description: Shingle

 

 

 

 

2603

6,1

MT-II

2603

Description: Shingle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reserved: N & LP

Description: Shingle

2603

6,2

   Intensitas Tanam Padi : 100%

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2020

Gambar 5 Pola Tanam Eksisting di Daerah Irigasi Bulu Timorang

 

      Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat terdapat perbedaan antara rencana jadwal tanam dan Pola tanam eksisting di Daerah Irigasi Bulu Timorang serta dengan menggunakan pola rotasi tersier. Pada musim tanam I dimulai di pertengahan Bulan April, jenis tanaman yaitu padi dengan luas areal tanam sebesar 2603 Ha, luas areal panen 2603 Ha dan rata-rata produksi 6,1ton/ha. Pada musim tanam II dimulai di awal Bulan Oktober jenis tanaman yaitu padi 1500 ha, rata-rata produksi 6,2 ton/ha.

 

J. Profil Kelembagaan P3A/GP3A/IP3A dan Poktan/ Gapoktan

          Pentingnya kelembagaan P3A dibangun oleh karena P3A merupakan wadah dari petani dan untuk petani sendiri yang mengelola air irigasi.Peranan P3A sangat besar untuk diserahi tugas dan tanggung jawab dibidang O&P, khususnya di jaringan tersier. 

       Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah wadah untuk menampung kepentingan dan kegiatan petani secara bersama dalam mengelola air irigasi dalam satu atau lebih petak tersier. P3A merupakan perkumpulan lembaga social masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Tujuan dibentuknya P3A adalah untuk mengorganisasikan petani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pembangunan, rehabilitasi, O&P jaringan irigasi dalam petak tersier atau mendayagunakan potensi air irigasi yang tersedia didalam petak tersier dalam rangka peningkatan kesejahteraan para petani pemakai air sebagai anggota P3A.

       Dimana peran serta petani pemakai air dalam pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi merupakan penegasan kembali ketentuan-ketentuan yang telah ada seperti UU RI No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan PP RI No. 23 Tahun 1982 tentang Irigasi. Dalam PP RI No. 23 Tahun 1982 peran serta petani dimungkinkan dalam hal: pengurusan (Pasal 2 ayat 2), pembangunan air irigasi (Pasal 17 dan 18), perkumpulan petani pemakai air (Pasal 20), pembangunan jaringan irigasi desa (tersier) (Pasal 26), eksploitasi dan pemeliharaan (pasal 28 ayat 2), pengamanan (Pasal 32), dan pembiayaan untuk pembangunan, eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi (Pasal 33 ayat 3 dan Pasal 35 ayat 3).

          Adapun Nama P3A/GP3A dapat dilihat pada Tabel 2.18 dan nama Poktan/Gapoktan daerah irigasi Bulu Timorang dapat dilihat pada Tabel 6.

 

Tabel 6 Nama P3A/GP3A/IP3A daerah irigasi Bulu Timorang beserta Luas Hektar (Ha)

NO

NAMA P3A/GP3A/IP3A

ALAMAT/LOKASI

LUAS (Ha)

DESA/KELURAHAN

KECAMATAN

1

IP3A BULOTIMORONG

KETUA : RUSLI MASIRI

 

 

 

I.1.

GP3A BULO

Ketua : ANDI MUSTAMIR

528.00

 

 

1

P3A Lamacinna

Saluran induk Bulotimoreng

72.50

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

2

P3A Pakkatellu

Saluran Sekunder Kadidi 

89.00

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Kadidi 

28.00

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

3

P3A Wahyu

Saluran Sekunder Kadidi 

64.00

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

4

P3A Maha Karya

Saluran Sekunder Kadidi 

59.00

Bulo Wattang

Panca Rijang

5

P3A Lambau

Saluran Sekunder Kadidi 

71.00

Timoreng Panua

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Kadidi

66.50

Timoreng Panua/Bulo

Panca Rijang

6

P3A Tanete

Saluran Sekunder Kadidi 

42.50

Timoreng Panua

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Kadidi 

35.50

Timoreng Panua

Panca Rijang

7

P3A Lapajujung

 

67.00

Bulo

Panca Rijang

8

P3A Taccipi

 

30.00

Bulo

Panca Rijang

I.2.

GP3A SIMAE

Ketua : MUH. YUSRAN

733.84

 

 

1

P3A Waru-WaruE

Saluran Sekunder Simae 

4.00

Bulo Wattang

Panca Rijang

2

P3A Lasipeppa

Saluran Sekunder Simae 

75.00

Lalebata

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Simae 

91.00

Mario

Kulo

3

P3A Lamallongi

Saluran Sekunder Simae

69.00

Lalebata/Rappang

Panca Rijang

4

P3A Baju Eja

Saluran Sekunder Simae 

85.00

Mario

Kulo

5

P3A Lamassappa

Saluran Sekunder Simae 

110.50

Mario

Kulo

6

P3A Bambu Runcing

Saluran Sekunder Simae 

79.84

Lalebata/Rappang

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Simae 

61.00

Duampanua

Baranti

7

P3A MassewwaE

Saluran Sekunder Simae 

78.50

Duampanua

Baranti

 

P3A SalamaE

Saluran Sekunder Simae 

80.00

Duampanua/Mario

Baranti/Kulo

8

P3A SimaE

SimaE

733.84

Bulo Wattang/Lale Bata/Rappang Mario Duan Panua

Panca Rijang/Kulo/Baranti

9

P3A SimaE

 

348.00

Mario Duan Panua

Kulo/Baranti

10

P3A Tellang-Tellang

 

295.00

Rijang Panua

Kulo

11

P3A Macege

 

150.00

Rijang Panua

Kulo

12

P3A AnyuaraE

 

143.80

Rijang Panua

Kulo

13

P3A AnrelliE

 

70.00

Lale Bata/Rappang Duan Panua

Panca Rijang/Baranti

I.3.

GP3A TANETE

Ketua : JAMAL

1,065.16

 

 

1

P3A Maccolliloloe

Saluran Sekunder Sawah

112.00

KaniE

MaritengngaE

2

P3A Siparingngerrangnge

Saluran Sekunder Sawah

100.00

KaniE

MaritengngaE

3

P3A Tauladan

Saluran Sekunder Lt. Salo 

100.00

KaniE

MaritengngaE

4

P3a Oring Gellang

Saluran Sekunder Lt. Salo 

35.00

MacorawaiiE

Panca Rijang

5

P3A Lomoe

Saluran Sekunder Lt. Salo 

43.50

MacorawaiiE

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Lt. Salo 

38.00

MacorawaiiE

Panca Rijang

 

 

Saluran Sekunder Kadidi

54.00

KaniE

MaritengngaE

6

P3A Cempae

Saluran Sekunder Kadidi 

73.50

KaniE

MaritengngaE

7

P3A Mattirodeceng

Saluran Sekunder Kadidi 

102.00

KaniE

MaritengngaE

8

P3A Pada Ati

Saluran Sekunder Kadidi 

90.00

KaniE

MaritengngaE

9

P3A Salo Kadidi

Saluran Sekunder Cenrana 

257.16

KaniE

MaritengngaE

10

P3A Temmappasileangeng

Saluran Sekunder Cenrana

60.00

Kadidi

Panca Rijang

I.4

GP3A LAMANGISO

Ketua : H. BAELENG

765.50

 

 

1

P3A Labattoa

Saluran Sekunder Tanete 

66.00

KaniE/Damai

Matireng/Sidrng

2

P3A MappasidapiE

Saluran Sekunder Tanete 

65.00

KaniE

MaritengngaE

3

P3A Makkarennu

Saluran Sekunder Tanete 

75.00

KaniE

MaritengngaE

4

P3A SappewaliE

Saluran Sekunder Pajalele 

101.00

KaniE

MaritengngaE

5

P3A MappasitujuE

Saluran Sekunder Pajalele 

90.00

Kanyuara

Sidenreng

6

P3A SamaturuE

Saluran Sekunder Pajalele 

83.50

Kanyuara

Sidenreng

7

P3A Teppetturennu

Saluran Sekunder Pajalele

60.00

Aka-AkaE

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Pajalele 

60.00

Aka-AkaE

Sidenreng

8

P3A Padaidi

Saluran Sekunder Maluku 

75.00

KaniE

MaritengngaE

 

 

Saluran Sekunder Maluku

25.00

Kanyuara

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Maluku 

15.00

Kanyuara

Sidenreng

9

P3A Padaelo

Saluran Sekunder Maluku 

50.00

KaniE

MaritengngaE

I.5

GP3A AKA-AKAE

Ketua : ABD. HALIM

737.50

 

 

1

P3A Cappa BataE

Saluran Sekunder Aka-AkaE

76.50

Damai/KaniE

Sidenreng/Martg

 

 

Saluran Sekunder Aka-AkaE

73.00

KaniE

MaritengngaE

2

GP3A Wae Tuwo

Saluran Sekunder Aka-AkaE

60.00

Aka-AkaE

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Aka-AkaE

53.50

Aka-AkaE

Sidenreng

3

P3A SibaliresoE

Saluran Sekunder Aka-AkaE

90.00

Aka-AkaE

Sidenreng

4

P3A Lempong TelluE

Saluran Sekunder Aka-AkaE

117.00

Aka-AkaE

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Bece 

71.50

KaniE

Maritengngae

 

 

Saluran Sekunder Bece 

88.00

KaniE

Maritengngae

5

P3A MassumpuloloE

Saluran Sekunder Bece 

108.00

Kanyuara

Sidenreng

I.6

GP3A SIPAKAENRE

Ketua : JAMALUDDIN

1,120.50

 

 

1

P3A Mabbulo Sipeppa

Saluran Sekunder Bombong 

102.50

Bulo/T. Panua

Panca Rijang

2

P3A Teppo Batue

Saluran Sekunder Bombong 

80.50

Talawe/Bulo

Sidenreng/P. Rijang

3

P3A Tadang PaliE

Saluran Sekunder Bombong 

95.50

Talawe/Bulo

Sidenreng/P. Rijang

4

P3A Merdeka I

Saluran Sekunder Bombong 

63.00

Talawe/Bulo

Sidenreng/P. Rijang

5

P3A Merdeka II

Saluran Sekunder Bombong 

111.00

Talawe/Damai

Sidenreng

6

P3A Makkawarue

Saluran Sekunder Bombong 

62.00

Damai

Sidenreng

7

P3A Mattiro WaliE

Saluran Sekunder Bombong 

85.50

Damai/Aka-AkaE

Sidenreng

8

P3A Amessangeng

Saluran Sekunder Bombong 

94.00

Aka-AkaE

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Bombong 

72.00

Aka-AkaE

Sidenreng

9

P3A LokaE

Saluran Sekunder Loka 

78.50

Talawe

Sidenreng

 

 

Saluran Sekunder Loka 

40.50

Timoreng Panua

Panca Rijang

10

P3A SiporennuE

Saluran Sekunder 

60.00

Aka-AkaE

Sidenreng

11

P3A MarennuE

Saluran Sekunder 

90.00

Aka-AkaE

Sidenreng

12

P3A Mattiro Deceng

Saluran Sekunder Mojong 

82.50

TalumaE

Sidenreng

I.7

GP3A BOMBONG

Ketua : BABA LANNO

 

 

 

1

P3A Mbbulo Sipeppa

-

102.50

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

2

P3A Mabbulo Sippepa II

-

80.50

Bulo/Timoreng Panua

Panca Rijang

3

P3A Loka 1

-

119.00

T.Panua/Talawe

Rijang/Wt. Sidenreng

4

P3A Merdeka

-

63.00

Talawe

Wt. Sidenreng

5

P3A Pakka DuaE

-

111.00

Talawe

Wt. Sidenreng

6

P3A Teppo BatuE

-

95.50

Bulo/Talawe

P. Rijang/Wt. Sidenreng

7

P3A Makkawarue

-

62.00

Damai

Wt. Sidenreng

8

P3A Mattiro Walie

-

88.50

Damai/Aka-AkaE

Wt. Sidenreng

9

P3A Amassageng

-

166.00

Aka-AkaE

Wt. Sidenreng

10

P3A SiporennuE

-

60.00

Damai

Wt. Sidenreng

11

P3A Mattiro Deceng

-

172.50

Talummae/Aka-AkaE

Wt. Sidenreng

12

P3A TalumaE

-

200.00

Talummae/Aka-AkaE

Wt. Sidenreng

13

P3A GP3A. Bombong

-

1120.50

Talummae/Aka-AkaE/Damai/Bulo

Wt. Sidenreng / Panca Rijang

 

      Status hukum P3A/GP3A yang ada di DI. Bulu Timorang terdiri dari dua tingkatan yaitu ; (1) AD/ART sudah disahkan oleh Bupati, (2) sudah memiliki Akta Notaris, dan untuk terdftar dipengadilan Negeri masih berproses. Adapun ringkasan status P3A/GP3A yang sudah terbentuk sebagai berikut :

Tabel 7 Status P3A/GP3A Yang Sudah TerbentukPada Daerah Irigasi Bulu Timorang

Organisasi

Jumlah Yang Sudah Terbentuk

Status Hukum

Unit

Persentase

IP3A

1

SK Bupati

1

100

Akta Notaris

 

 

Terdaftar di Pengadilan Negeri

 

 

 

 

SK Bupati

6

100

GP3A

6

Akta Notaris

 

 

 

 

Terdaftar di Pengadilan Negeri

 

 

P3A

65

SK Bupati

65

100

Akta Notaris

 

 

Terdaftar di Pengadilan Negeri

 

 

     Sumber : Data Sekunder PSETK, 2020