A. Profil Umum Daerah Irigasi (DI) Bulu Timorang
Daerah Irigasi Bulutimorang dengan lokasi Bendung terletak di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap dengan luas areal 5.442 Ha. Daerah irigasi Bulutimorang masuk dalam Wilayah Sungai Walanae Cenranae. Hulu saluran sekunder D.I Bulutimorang yaitu sekunder kadidi, sekunder simae, sekunder tanete, sekunder bombong dan sekunder loka. Sedangkan tengahnya terdapat sekunder aka-akae, sekunder sawah, sekunder lautang salo, dan sekunder bece. Adapun hilinya terdapat sekunder benteng, sekunder mojong, sekunder pajalele, sekunder Maluku dan sekunder cenrana.
Berikut ini adalah lokasi pelayanan daerah irigasi Bulutimorang sebagai berikut :
-
-
-
-
-
- Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang (138 Ha)
- Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang (557 Ha)
- Desa Bulo Wattang Kecamatan Panca Rijang (144,5 Ha)
- Kelurahan Lale Bata Kecamatan Panca Rijang (84,84 Ha)
- Kelurahan Rappang Kecamatan Panca Rijang (92 Ha)
- Kelurahan Macorawalie Kecamatan Panca Rijang (111,5 Ha)
- Kelurahan Kadidi Kecamatan Panca Rijang (60,00 Ha)
- Desa Kanie Kecamatan Maritengngae (1.275,66 Ha)
- Desa Sereang Kecamatan Maritengngae (65,00 Ha)
- Desa Mario Kecamatan Kulo (288,50 Ha)
- Desa Talawe Kecamatan Watang Sidenreng (420 Ha)
- Desa Damai Kecamatan Watang Sidenreng (202 Ha)
- Desa Aka-Akae Kecamatan Watang Sidenreng (795 Ha)
- Desa Talumae Kecamatan Watang Sidenreng (165 Ha)
- Kelurahan Kanyuara Kecamatan Watang Sidenreng (541 Ha)
- Kelurahan Dua Panua Kecamatan Baranti (198,5 Ha)
-
-
-
-
B. Sejarah Perkembangan Daerah irigasi Bulu Timorang
Bendung Bulutimorang dibangun pada tahun 1932. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 masuk dalam kegiatan Special Mentenence dari Irrigation Sub Sector Project (ISSP) dengan dana pinjaman dari Bank Dunia dengan pekerjaan berupa perbaikan pada bagian mercu, kolam olak dan pembuatan proteksi tanggul.
Bendung dan jaringan irigasi Bulutimorang dibangun pada tahun 1932, dan pada tahun 1988/1989 masuk dalam program special maintenance ISSP dengan dana pinjaman dari Bank Dunia. Pada tahun anggaran 2014 dan 2015 ada pekerjaan perbaikan saluran berupa lining pasangan batu pada beberapa tempat, namun tidak pada keseluruhan ruas saluran.
C. Lokasi Daerah Irigasi Bulu Timorang
Daerah Irigasi Bulutimorang terletak di 5 kecamatan yaitu: Kecamatan Panca Rijang, Kulo, Baranti, MaritengngaE dan Sidenreng Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Lokasi Daerah Irigasi Bulutimorang
D. Sumber Air
Sumber air utama untuk daerah irigasi Bulu Timorang berasal dari Sungai Bulu Timorang Cenrana WS Walanae-Cenranae Kabupaten Sidrap. Bendung Bulu Timorang terletak di desa Bulo Kec. Panca Rijang Kabupaten Sidrap.
E. Ketersediaan Air
Ketersediaan air di Bendung Bulutimorang atau debit andalan dihitung berdasarkan data debit yang tersedia sejak tahun 2007 – 2019, yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, sebagaimana ditunjukkan pada Data dan hasilnya adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Debit andalan Sungai Bulutimorang (Q80% )
|
Januari |
Februari |
Maret |
April |
Mei |
Juni |
|||||||
|
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
|
|
1,32 |
1,51 |
1,32 |
1,01 |
1,75 |
2,01 |
1,75 |
3,15 |
1,64 |
1,27 |
1,34 |
1,39 |
|
|
Juli |
Agustus |
September |
Oktober |
Nopember |
Desember |
|||||||
|
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
|
|
1,56 |
1,37 |
1,33 |
1,33 |
0,39 |
0,60 |
1,04 |
0,40 |
0,79 |
1,20 |
1,67 |
2,08 |
|
Sumber: UPTD Bulu Timorang
F. Alokasi Air
Berdasarkan ketersedian air yang ada di Bendung Bulutimorang dan kebutuhan air untuk irigasi guna mengairi areal seluas 4.950,50 ha dengan pola tanam Padi – Padi – Palawija dengan intensitas tanam 300% maka dari hasil kesetimbangan air DI Bulutimorang kelihatan bahwa air yang tersedia tidak cukup untuk mengairi kebutuhan air irigasi sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 2 Grafik Neraca Air DI Bulutimorang (100% x 4.955 ha)
Apabila kebutuhan air irigasi dikurangi sehingga 33% dari kebutuhan rencana maka hasil keseimbangan air dapat dilihat pada grafik berikut.
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 3 Grafik Neraca Air DI Bulutimorang (33% x 4.955 ha)
Berdasarkan kedua grafik tersebut diatas maka pembangunan Waduk Boya sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan air Daerah Irigasi Bulutimorang.
G. Profil Teknis
Daerah irigasi Bulutimorang memiliki luas areal 5.442 Ha. Data saluran induk dan saluran pembawa daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Data saluran induk dan saluran pembawa daerah irigasi Bulutimorang
|
No |
Nama Saluran |
Panjang saluran (meter) |
Luas Layanan (Ha) |
|
1 |
Sal. Induk Bulutimorang |
1.909 m |
72,50 Ha |
|
2 |
Sal. Sekunder Simae |
4.678 m |
749 Ha |
|
3 |
Sal. Sekunder Benteng |
802 m |
162 Ha |
|
4 |
Sal. Sekunder Bombong |
6.200 m |
851,5 Ha |
|
5 |
Sal. Sekunder Loka |
1.505 m |
164 Ha |
|
6 |
Sal. Sekunder Mojong |
`1.914 m |
266,5 Ha |
|
7 |
Sal. Sekunder Tanete |
5.413 m |
255 Ha |
|
8 |
Sal. Sekunder Kadidi |
9.282 m |
1.036 Ha |
|
9 |
Sal. Sekunder Lautang Salo |
1.769 m |
273 Ha |
|
10 |
Sal. Sekunder Sawah |
463 m |
267 Ha |
|
11 |
Sal. Sekunder Cenrana |
1.307 m |
400 Ha |
|
12 |
Sal. Sekunder Pajalele |
3.431 m |
508,5 Ha |
|
13 |
Sal. Sekunder Maluku |
1.965 m |
197,5 Ha |
|
14 |
Sal. Sekunder Aka-Akae |
3.147 m |
544 Ha |
|
15 |
Sal. Sekunder Bece |
1.446 m |
267,5 Ha |
H. Kondisi Fisik Jaringan Irigasi
1. Kondisi Bangunan Utama
Bendung Bulutimorang dibangun pada tahun 1953. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 masuk dalam kegiatan Special Mentenence dari Irrigation Sub Sector Project (ISSP) dengan dana pinjaman dari Bank Dunia dengan pekerjaan berupa perbaikan pada bagian mercu, kolam olak dan pembuatan proteksi tanggul.

Gambar 4 Bendung Bulutimorang
Secara umum kondisi bendung pada saat ini baik dan berfungsi. Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder, kemudian melakukan kajian dan analisa data teknis yang telah diperoleh pada Bendung Bulutimorang adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Data Teknis Bendung Bulutimorang
|
BENDUNG BULU TIMORANG |
||
|
Tahun pembuatan |
: |
1953 |
|
Lokasi |
: |
Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap |
|
Koordinat |
: |
3°50'7.87" S 119°51'55.80" E |
|
Nama sungai |
: |
Bulu Timorang |
|
Manfaat |
: |
4950 Ha |
|
Jumlah pintu intake |
: |
3 buah |
|
Jumlah pintu penguras |
: |
1 buah |
|
Lebar intake |
: |
1,5 meter |
|
Lebar penguras |
: |
2 meter |
|
Tinggi bendung |
: |
2,5 meter |
|
Lebar bendung |
: |
7 meter |
|
Jenis bendung |
: |
Tetap |
|
Sketsa |
: |
|
2. Kondisi Bangunan dan Pintu Air
Kondisi bangunan dan pintu daerah irigasi Bulutimorang sebagian besar masih dalam kondisi baik dan beberapa bangunan dan pintu mengalami kerusakan, baik rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat. Data mengenai kondisi fisik bangunan dan pintu daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada lampiran 7.
3. Saluran Pembawa
Sistem saluran pembawa pada daerah irigasi Bulutimorang terdiri atas saluran induk, saluran sekunder, saluran muka dan saluran tersier.
Adapun data hasil penelusuran jaringan irigasi untuk kondisi fisik saluran irigasi daerah irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada lampiran 7.
Saluran Induk
Saluran Induk Bulutimoreng mempunyai panjang 1,909 km, dengan jumlah bangunan bagi/sadap 1 buah, dan bangunan pelengkap sebanyak 4 buah.
Saluran Sekunder
Pada DI Bulutimoreng terdapat 14 saluran sekunder dengan panjang total 40,677 km dengan jumlah bangunan 107 buah yang terdiri dari bangunan bagi/sadap dan bangunan sadap 44 buah dan bangunan pelengkap 63 buah.
Tabel 4 Daftar Panjang Saluran dan Jumlah Bangunan

Sumber: UPTD Bulutimoreng
Petak Tersier
Petak tersier pada DI Bulutimorang sebanyak 65 petak dengan luas areal 4.951,50 ha.
I. Pola dan Jadwal Tanam
Pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman selama waktu satu tahun. Rencana tata tanam suatu daerah irigasi adalah suatu daftar perhitungan atau grafik yang menggambarkan hal-hal sebagai berikut :
- Berapa rencana luas tanam.
- Kapan diadakan pengeringan saluran.
- Kapan mulai tanam.
Secara umum pola tanam dan jadwal tanam untuk Daerah Irigasi Bulutimorang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Pola Tanam dan Jadwal Tanam Daerah Irigasi Bulutimorang Kabupaten Sidrap
|
No |
Musim Tanam |
Jenis Tanaman |
Pegolahan Lahan |
Awal Tanam |
|
1 |
MT I |
Padi Gaduh |
April |
April |
|
2 |
MT II |
Padi Rendengan |
Oktober |
Oktober |
Jadwal tanam definitif setiap tahun atau musim tanam tergantung kepada kondisi musim / kondisi hidrologi pada saat itu yang ditetapkan oleh pada saat tudang sipulung dengan hasil kesepakatan petani. Secara umum pola tanam yang umum dilaksanakan adalah sebagai berikut :
|
Musim Tanam Ke- |
Luas Areal Tanam (Ha) |
Bulan |
Luas Areal Panen |
Rata² Produksi Ton/Ha |
|||||||||||
|
Jan |
Feb |
Mar |
Apr |
Mei |
Jun |
Jul |
Agu |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
||||
|
MT-I |
2603 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2603 |
6,1 |
|
MT-II |
2603 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2603 |
6,2 |
|
Intensitas Tanam Padi : 100% Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2020 |
|||||||||||||||
Gambar 5 Pola Tanam Eksisting di Daerah Irigasi Bulu Timorang
Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat terdapat perbedaan antara rencana jadwal tanam dan Pola tanam eksisting di Daerah Irigasi Bulu Timorang serta dengan menggunakan pola rotasi tersier. Pada musim tanam I dimulai di pertengahan Bulan April, jenis tanaman yaitu padi dengan luas areal tanam sebesar 2603 Ha, luas areal panen 2603 Ha dan rata-rata produksi 6,1ton/ha. Pada musim tanam II dimulai di awal Bulan Oktober jenis tanaman yaitu padi 1500 ha, rata-rata produksi 6,2 ton/ha.
J. Profil Kelembagaan P3A/GP3A/IP3A dan Poktan/ Gapoktan
Pentingnya kelembagaan P3A dibangun oleh karena P3A merupakan wadah dari petani dan untuk petani sendiri yang mengelola air irigasi.Peranan P3A sangat besar untuk diserahi tugas dan tanggung jawab dibidang O&P, khususnya di jaringan tersier.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah wadah untuk menampung kepentingan dan kegiatan petani secara bersama dalam mengelola air irigasi dalam satu atau lebih petak tersier. P3A merupakan perkumpulan lembaga social masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Tujuan dibentuknya P3A adalah untuk mengorganisasikan petani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pembangunan, rehabilitasi, O&P jaringan irigasi dalam petak tersier atau mendayagunakan potensi air irigasi yang tersedia didalam petak tersier dalam rangka peningkatan kesejahteraan para petani pemakai air sebagai anggota P3A.
Dimana peran serta petani pemakai air dalam pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi merupakan penegasan kembali ketentuan-ketentuan yang telah ada seperti UU RI No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan PP RI No. 23 Tahun 1982 tentang Irigasi. Dalam PP RI No. 23 Tahun 1982 peran serta petani dimungkinkan dalam hal: pengurusan (Pasal 2 ayat 2), pembangunan air irigasi (Pasal 17 dan 18), perkumpulan petani pemakai air (Pasal 20), pembangunan jaringan irigasi desa (tersier) (Pasal 26), eksploitasi dan pemeliharaan (pasal 28 ayat 2), pengamanan (Pasal 32), dan pembiayaan untuk pembangunan, eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi (Pasal 33 ayat 3 dan Pasal 35 ayat 3).
Adapun Nama P3A/GP3A dapat dilihat pada Tabel 2.18 dan nama Poktan/Gapoktan daerah irigasi Bulu Timorang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Nama P3A/GP3A/IP3A daerah irigasi Bulu Timorang beserta Luas Hektar (Ha)
|
NO |
NAMA P3A/GP3A/IP3A |
ALAMAT/LOKASI |
LUAS (Ha) |
DESA/KELURAHAN |
KECAMATAN |
|
1 |
IP3A BULOTIMORONG |
KETUA : RUSLI MASIRI |
|
|
|
|
I.1. |
GP3A BULO |
Ketua : ANDI MUSTAMIR |
528.00 |
|
|
|
1 |
P3A Lamacinna |
Saluran induk Bulotimoreng |
72.50 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
2 |
P3A Pakkatellu |
Saluran Sekunder Kadidi |
89.00 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Kadidi |
28.00 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
3 |
P3A Wahyu |
Saluran Sekunder Kadidi |
64.00 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
4 |
P3A Maha Karya |
Saluran Sekunder Kadidi |
59.00 |
Bulo Wattang |
Panca Rijang |
|
5 |
P3A Lambau |
Saluran Sekunder Kadidi |
71.00 |
Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Kadidi |
66.50 |
Timoreng Panua/Bulo |
Panca Rijang |
|
6 |
P3A Tanete |
Saluran Sekunder Kadidi |
42.50 |
Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Kadidi |
35.50 |
Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
7 |
P3A Lapajujung |
|
67.00 |
Bulo |
Panca Rijang |
|
8 |
P3A Taccipi |
|
30.00 |
Bulo |
Panca Rijang |
|
I.2. |
GP3A SIMAE |
Ketua : MUH. YUSRAN |
733.84 |
|
|
|
1 |
P3A Waru-WaruE |
Saluran Sekunder Simae |
4.00 |
Bulo Wattang |
Panca Rijang |
|
2 |
P3A Lasipeppa |
Saluran Sekunder Simae |
75.00 |
Lalebata |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Simae |
91.00 |
Mario |
Kulo |
|
3 |
P3A Lamallongi |
Saluran Sekunder Simae |
69.00 |
Lalebata/Rappang |
Panca Rijang |
|
4 |
P3A Baju Eja |
Saluran Sekunder Simae |
85.00 |
Mario |
Kulo |
|
5 |
P3A Lamassappa |
Saluran Sekunder Simae |
110.50 |
Mario |
Kulo |
|
6 |
P3A Bambu Runcing |
Saluran Sekunder Simae |
79.84 |
Lalebata/Rappang |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Simae |
61.00 |
Duampanua |
Baranti |
|
7 |
P3A MassewwaE |
Saluran Sekunder Simae |
78.50 |
Duampanua |
Baranti |
|
|
P3A SalamaE |
Saluran Sekunder Simae |
80.00 |
Duampanua/Mario |
Baranti/Kulo |
|
8 |
P3A SimaE |
SimaE |
733.84 |
Bulo Wattang/Lale Bata/Rappang Mario Duan Panua |
Panca Rijang/Kulo/Baranti |
|
9 |
P3A SimaE |
|
348.00 |
Mario Duan Panua |
Kulo/Baranti |
|
10 |
P3A Tellang-Tellang |
|
295.00 |
Rijang Panua |
Kulo |
|
11 |
P3A Macege |
|
150.00 |
Rijang Panua |
Kulo |
|
12 |
P3A AnyuaraE |
|
143.80 |
Rijang Panua |
Kulo |
|
13 |
P3A AnrelliE |
|
70.00 |
Lale Bata/Rappang Duan Panua |
Panca Rijang/Baranti |
|
I.3. |
GP3A TANETE |
Ketua : JAMAL |
1,065.16 |
|
|
|
1 |
P3A Maccolliloloe |
Saluran Sekunder Sawah |
112.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
2 |
P3A Siparingngerrangnge |
Saluran Sekunder Sawah |
100.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
3 |
P3A Tauladan |
Saluran Sekunder Lt. Salo |
100.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
4 |
P3a Oring Gellang |
Saluran Sekunder Lt. Salo |
35.00 |
MacorawaiiE |
Panca Rijang |
|
5 |
P3A Lomoe |
Saluran Sekunder Lt. Salo |
43.50 |
MacorawaiiE |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Lt. Salo |
38.00 |
MacorawaiiE |
Panca Rijang |
|
|
|
Saluran Sekunder Kadidi |
54.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
6 |
P3A Cempae |
Saluran Sekunder Kadidi |
73.50 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
7 |
P3A Mattirodeceng |
Saluran Sekunder Kadidi |
102.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
8 |
P3A Pada Ati |
Saluran Sekunder Kadidi |
90.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
9 |
P3A Salo Kadidi |
Saluran Sekunder Cenrana |
257.16 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
10 |
P3A Temmappasileangeng |
Saluran Sekunder Cenrana |
60.00 |
Kadidi |
Panca Rijang |
|
I.4 |
GP3A LAMANGISO |
Ketua : H. BAELENG |
765.50 |
|
|
|
1 |
P3A Labattoa |
Saluran Sekunder Tanete |
66.00 |
KaniE/Damai |
Matireng/Sidrng |
|
2 |
P3A MappasidapiE |
Saluran Sekunder Tanete |
65.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
3 |
P3A Makkarennu |
Saluran Sekunder Tanete |
75.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
4 |
P3A SappewaliE |
Saluran Sekunder Pajalele |
101.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
5 |
P3A MappasitujuE |
Saluran Sekunder Pajalele |
90.00 |
Kanyuara |
Sidenreng |
|
6 |
P3A SamaturuE |
Saluran Sekunder Pajalele |
83.50 |
Kanyuara |
Sidenreng |
|
7 |
P3A Teppetturennu |
Saluran Sekunder Pajalele |
60.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Pajalele |
60.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
8 |
P3A Padaidi |
Saluran Sekunder Maluku |
75.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
|
|
Saluran Sekunder Maluku |
25.00 |
Kanyuara |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Maluku |
15.00 |
Kanyuara |
Sidenreng |
|
9 |
P3A Padaelo |
Saluran Sekunder Maluku |
50.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
I.5 |
GP3A AKA-AKAE |
Ketua : ABD. HALIM |
737.50 |
|
|
|
1 |
P3A Cappa BataE |
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
76.50 |
Damai/KaniE |
Sidenreng/Martg |
|
|
|
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
73.00 |
KaniE |
MaritengngaE |
|
2 |
GP3A Wae Tuwo |
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
60.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
53.50 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
3 |
P3A SibaliresoE |
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
90.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
4 |
P3A Lempong TelluE |
Saluran Sekunder Aka-AkaE |
117.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Bece |
71.50 |
KaniE |
Maritengngae |
|
|
|
Saluran Sekunder Bece |
88.00 |
KaniE |
Maritengngae |
|
5 |
P3A MassumpuloloE |
Saluran Sekunder Bece |
108.00 |
Kanyuara |
Sidenreng |
|
I.6 |
GP3A SIPAKAENRE |
Ketua : JAMALUDDIN |
1,120.50 |
|
|
|
1 |
P3A Mabbulo Sipeppa |
Saluran Sekunder Bombong |
102.50 |
Bulo/T. Panua |
Panca Rijang |
|
2 |
P3A Teppo Batue |
Saluran Sekunder Bombong |
80.50 |
Talawe/Bulo |
Sidenreng/P. Rijang |
|
3 |
P3A Tadang PaliE |
Saluran Sekunder Bombong |
95.50 |
Talawe/Bulo |
Sidenreng/P. Rijang |
|
4 |
P3A Merdeka I |
Saluran Sekunder Bombong |
63.00 |
Talawe/Bulo |
Sidenreng/P. Rijang |
|
5 |
P3A Merdeka II |
Saluran Sekunder Bombong |
111.00 |
Talawe/Damai |
Sidenreng |
|
6 |
P3A Makkawarue |
Saluran Sekunder Bombong |
62.00 |
Damai |
Sidenreng |
|
7 |
P3A Mattiro WaliE |
Saluran Sekunder Bombong |
85.50 |
Damai/Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
8 |
P3A Amessangeng |
Saluran Sekunder Bombong |
94.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Bombong |
72.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
9 |
P3A LokaE |
Saluran Sekunder Loka |
78.50 |
Talawe |
Sidenreng |
|
|
|
Saluran Sekunder Loka |
40.50 |
Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
10 |
P3A SiporennuE |
Saluran Sekunder |
60.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
11 |
P3A MarennuE |
Saluran Sekunder |
90.00 |
Aka-AkaE |
Sidenreng |
|
12 |
P3A Mattiro Deceng |
Saluran Sekunder Mojong |
82.50 |
TalumaE |
Sidenreng |
|
I.7 |
GP3A BOMBONG |
Ketua : BABA LANNO |
|
|
|
|
1 |
P3A Mbbulo Sipeppa |
- |
102.50 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
2 |
P3A Mabbulo Sippepa II |
- |
80.50 |
Bulo/Timoreng Panua |
Panca Rijang |
|
3 |
P3A Loka 1 |
- |
119.00 |
T.Panua/Talawe |
Rijang/Wt. Sidenreng |
|
4 |
P3A Merdeka |
- |
63.00 |
Talawe |
Wt. Sidenreng |
|
5 |
P3A Pakka DuaE |
- |
111.00 |
Talawe |
Wt. Sidenreng |
|
6 |
P3A Teppo BatuE |
- |
95.50 |
Bulo/Talawe |
P. Rijang/Wt. Sidenreng |
|
7 |
P3A Makkawarue |
- |
62.00 |
Damai |
Wt. Sidenreng |
|
8 |
P3A Mattiro Walie |
- |
88.50 |
Damai/Aka-AkaE |
Wt. Sidenreng |
|
9 |
P3A Amassageng |
- |
166.00 |
Aka-AkaE |
Wt. Sidenreng |
|
10 |
P3A SiporennuE |
- |
60.00 |
Damai |
Wt. Sidenreng |
|
11 |
P3A Mattiro Deceng |
- |
172.50 |
Talummae/Aka-AkaE |
Wt. Sidenreng |
|
12 |
P3A TalumaE |
- |
200.00 |
Talummae/Aka-AkaE |
Wt. Sidenreng |
|
13 |
P3A GP3A. Bombong |
- |
1120.50 |
Talummae/Aka-AkaE/Damai/Bulo |
Wt. Sidenreng / Panca Rijang |
Status hukum P3A/GP3A yang ada di DI. Bulu Timorang terdiri dari dua tingkatan yaitu ; (1) AD/ART sudah disahkan oleh Bupati, (2) sudah memiliki Akta Notaris, dan untuk terdftar dipengadilan Negeri masih berproses. Adapun ringkasan status P3A/GP3A yang sudah terbentuk sebagai berikut :
Tabel 7 Status P3A/GP3A Yang Sudah TerbentukPada Daerah Irigasi Bulu Timorang
|
Organisasi |
Jumlah Yang Sudah Terbentuk |
Status Hukum |
Unit |
Persentase |
|
IP3A |
1 |
SK Bupati |
1 |
100 |
|
Akta Notaris |
|
|
||
|
Terdaftar di Pengadilan Negeri |
|
|
||
|
|
|
SK Bupati |
6 |
100 |
|
GP3A |
6 |
Akta Notaris |
|
|
|
|
|
Terdaftar di Pengadilan Negeri |
|
|
|
P3A |
65 |
SK Bupati |
65 |
100 |
|
Akta Notaris |
|
|
||
|
Terdaftar di Pengadilan Negeri |
|
|
Sumber : Data Sekunder PSETK, 2020
